Jumat, 04 Maret 2011

Irjen Pol Wisnu Amat Sastro, Kapolda Sumut yang Baru

  Irjen Pol Wisnu Amat Sastro sebelumnya staf ahli Kapolri, ditunjuk menjadi Kapolda Sumut yang baru menggantikan Irjen Pol Drs Oegroseno SH yang akan bertugas sebagai Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Mabes Polri.
“Penunjukan Irjen Wisnu Amat Sastro berdasarkan STR/71/III/2011 tanggal 1 Maret 2011. Tinggal menunggu informasi kapan jadwal serahterima jabatannya,” kata Pejabat Sementara Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hery Subiansauri.. Oegroseno akan menjabat Kepala Lemdiklat menggantikan Irjen Imam Sudjarwo. Imam sendiri selanjutnya menjabat Kabaharkam menggantikan Irjen Fajar Prihantoro yang akan menduduki Irwasum. Jabatan Irwasum sendiri sebelumnya dijabat Komjen Nanan Soekarna yang telah resmi ditunjuk menjadi Wakapolri..Hery mengaku sangat terkesan dengan sosok Oegroseno. Makanya, saat mendapat kabar Kapolda digeser, saya tidak mengucapkan selamat tapi menangis, karena kecintaan terhadap pimpinan,” ungkapnya.
Dia mengatakan, alasan pemindahan tugas dilakukan karena Ogeroseno memiliki akses vital dalam mengemban tugas-tugas Polri pada masa mendatang. “Ada tiga perubahan yang dilakukan oleh Polri, yakni instrumental, struktural dan kultural. Perubahan kultural ini bisa dilakukan melalui jajaran Lemdiklat Polri. Karena itu, beliau memiliki akses sangat vital dalam mengemban tugas-tugas Polri pada masa mendatang,” katanya. (hen)
Saya Bangga Pimpin Polda Sumut


  • Irjen Wisjnu Janji Tegas dan Adil
  • Duet Jenderal Medan Pulang Kampung
IRJEN WISJNU AMAT SASTRO - KAPOLDA
Pria kelahiran Medan 15 Oktober 1955 ini tercatat sebagai putra daerah kedua yang memimpin Polda Sumut. ”Saya bangga sebagai putra daerah diberi kepercayaan memimpin Polda Sumut. Semoga saya bisa memberi yang terbaik,” ujarnya saat dihubungi Tribun melalui telepon, Kamis (3/3) siang. Putra daerah Sumut pertama yang menjabat kapolda adalah Irjen Hotman Siagian pada periode 18 Oktober 2000 hingga 11 Juni 2001.
Wisjnu mengaku lahir di RS St Elisabeth, Medan, menempuh pendidikan SD di St Yosef Jalan Pemuda, SMP Budi Murni, dan SMAN 3 Medan. ”Selama ini saya selalu pulang ke Medan untuk urusan keluarga. Kini saya diberi amanah memimpin Polda Sumut. Saya ini asli Medan loh. Istri saya Boru Sitepu,” ujar jenderal bintang dua berdarah Jawa-Deli tersebut.
Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1978 ini memang belum pernah bertugas di Sumut. Terakhir Wisjnu dipercaya menjadi Staf Ahli Manajemen Mabes Polri setelah sebelumnya bertugas sebagai Wakapolda Sulsel mendampingi Irjen Martius Salempang. Ia berjanji akan selalu profesional dan netral saat menjalankan tugas sebagai Kapolda Sumut.
”Saya harus bekerja lebih dan selalu berada di tengah-tengah semua pihak dan kelompok. Saya harus membuktikan putra daerah juga mampu memimpin Polda Sumut dengan adil dan tegas,” katanya. Sebelum Wisjnu ditunjuk menjadi kapolda, Kapolri juga sudah menunjuk Brigjen Sahala Allagan menjadi Wakapolda Sumut dan Kombes Tagam Sinaga menjadi Kapolresta Medan. Keduanya juga putra daerah, Sahala lahir di Ambarita, Samosir, sedangkan Tagam lahir di Batuempat, Jalan Asahan, Simalungun.
Tagam tercatat sebagai putra daerah pertama yang menjadi Kapolresta Medan. ”Saya makin gembira karena sebelumnya beberapa perwira polisi yang juga putra daerah seperti Kapolresta Medan sudah lebih dulu ditempatkan di wilayah Polda Sumut,” katanya. Sayang Wisjnu enggan menanggapi prioritas yang akan dilakukannya sebagai Kapolda Sumut.
”Kalau itu nanti, setelah saya resmi dilantik menjadi Kapolda Sumut,” katanya. Meski demikian, Brigjen Sahala Allagan mengatakan  penempatan sejumlah putra daerah di Polda Sumut dilakukan berdasarkan kompetensi, bukan pertimbangan etnis atau agama.   ”Sama seperti Pak Wisjnu, kerinduan bertugas di kampung halaman terobati sekarang. Tapi itu tadi, kita diberi kepercayaan bertugas di Bona Pasongit ini berdasarkan kompetensi, bukan yang lain,” katanya.
Ia mengaku sudah lama mengenal Wisjnu sejak ujian masuk ke Akpol. Sahala tercatat sebagai Akpol angkatan 77, sementara Wisjnu angkatan 78, sama seperti Oegroseno, Nanan, dan Kapolri Timor Pradopo.
”Di kepolisian biasa terjadi junior lebih cepat dari senior, misalnya pangkat Pak Wisjnu lebih tinggi dari saya. Tapi perbedaan pangkat tidak menghalangi komunikasi antara kami berdua, meski belum pernah bertugas di kesatuan yang sama,” katanya.
Sahala mengatakan bertugas di kampung halaman menumbuhkan motivasi lebih lantaran disaksikan langsung keluarga dan kerabat. ”Kita harus menjalin komunikasi pada kepala daerah di Sumut, bagaimana agar lebih maju dari sebelumnya. Ini juga menjadi contoh kepada junior-junior kita, agar kita yang pulang kampung bisa memberikan kontribusi nyata pada Sumut,” ujarnya. Kapolresta Medan Kombes Tagam Sinaga mengaku gembira Wisjnu memimpin Polda Sumut.
”Kemarin saya sudah menyampaikan ucapan selamat kepada bapak Wisnu (bar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar